Biaya operasi yang tinggi tidak sanggup dibayar dengan gaji ayahnya sendiri. Akibatnya, sang ayah terlilit utang besar. Bukan Cuma itu, untuk melunasi utang tersebut, ayahnya nyaris menual si bayi tersebut sebelum seorang teman akhirnya membantu melunasi utang-utangnya.
Jackie Chan nama bayi itu, menghabiskan masa kecilnya di kawasan miskin kota Hongkong. Pada 1960, kehidupan mereka mulai membaik setelah pindah ke Australia karena ayahnya mendapatkan pekerjaan di kedutaan Australia sebagai juru masak. Jackie mengalami kesulitan dalam mengikuti pendidikan di sana karena ia sendiri belum pernah disekolahkan dengan standar yang sama dengan Australia.
Pada usia 7 tahun, Jackie dikirim kembali ke Hongkong untuk mengikuti Peking Opera School. Orangtuanya merasa ia akan lebih cocok dengan sekolah tersebut. Di sana, ia diajari banyak ketrampilan seni seperti menari, akrobatik, beladiri, menyanyi, teater, dan lain-lain. Ketika umur 17 tahun, Jackie keluar dari sekolah karena ingin serius mencari pekerjaan.
Jackie Chan berpartisipasi dalam dunia film untuk pertama kalinya sebagai stuntman. Salah satu film besar pertama yang diperaninya adalah Enter The Dragon dan ia menadi salah satu figuran yang dipukuli Bruce Lee dalam film itu. Jackie menjadi pemeran pembantu yang memerankan adegan-adegan akrobatik berbahaya, dari mulai dipukuli, sampai loncat dari gedung pun ia lakukan demi kesuksesannya. Akibatnya ia mengalami banyak cidera di kakinya. Baginya, patah tulang adalah hal biasa. Tidak jarang ia harus bolak-balik oprasi kaki demi pekerjaannya. Karena banyaknya oprasi yang ia jalani, sekarang sudah lebih dari 3 kg pen yang bersarang di kakinya.
Setelah bergelut dalam banyak film, Jackie mulai mendapatkan peran utama. Setelah kematian Bruce Lee, Jackie diharapkan menjadi ‘Bruce lee’ selanjutnya. Karakter ini sebetulnya tidak cocok dengan Jackie Chan. Kariernya menjadi stagnan dan saingannya dari Indonesia, Willy Dozan, justru menadi favorit penonton film mandarin di Hongkong. Hingga akhirnya pada 1978, ia mendapat peran dalam “Snake in the Eagle’s Shadow”. Film ini menadi titik balik bagi Jackie karena ia berperan sesuai dengan karakter favoritnya yaitu memadukan komedi dan beladiri.
Drunken Master, salah satu film berikutnya juga sukses diperankan oleh Jackie. Hingga kemudian, ia mulai manapaki popularitas di dunia perfilman Hongkong. Tidak hanya berperan, Jackie mulai menjadi sutradara dan koreografer beladiri dalam film-filmnya. Akhirnya pada 1995 ia berkesempatan membuat film yang juga dijual di Amerika Serikat, Rumble in The Bronx. Film ini adalah langkah pertama Jackie untuk menaklukan Holliwood. Selanjutnya, ia menajadi actor Cina tersukses di Amerika setelah Jet Lee.
0 komentar:
Posting Komentar